Wednesday 1 October 2014

INI BUDAYA DI KELUARGAKU, BUDAYA KELUARGA !!

Ini semua budaya yang kulakukan__


Apa yang kau lakukan? Mngapa kau melakukan itu? untuk apa? haruskah semuanya seperti itu? Benarkah apa yang kau lakukan itu? Siapa yang mengajarimu seperti itu? Tidakkah semuanya itu tidak diperlukan?___

Beberpa dari pertanyaan itu mungkin pernah diucapkan oleh semua orang, termasuk juga aku. Tetapi, pernahkah kalian berpikir, ketika kalimat tanya itu keluar dari mulut kalian, bahwa apa yang dilakukannya itu adalah sebuah kebudayaan yang dianut oleh keluarganya. 

Beberapa keluarga memiliki cara hidup yang berbeda beda, yang selalu mereka lakukan, sehingga itu menjadi sebuah kebudayaan dikeluarga mereka. Se-unik apapun, Se- aneh apapun hal yang dilakukan oleh keluarga itu, jika itu telah menjadi kebudayaan mereka, tidak akan ada rasa beban, atau rasa malu untuk melakukannya.

Aku adalah seseorang yang kebetulan terlahir didalam keluarga yang berdarah biru, sehingga banyaknya hal, yang merupakan kebudayaan keluarga sejak dulu, yang harus kulakukan dan membuat semua pertanyaan-pertanyaan itu pernah dilontarkan kepadaku. 

Salah satu kebudayaan didalam keluargaku adalah, bagaimana kami sejak kecil diwajibkan untuk mempraktikan tatakrama menyantap makanan dengan benar. 10 macam, bahkan lebih, alat bantu makan mengelilingi santapan pagi, siang, dan malam kami, semua itu berlaku sampai semua dianggota keluarga kami menginjak usia 14 tahun.

Selain itu, ketika kami, para anggota keluarga perempuan, menginjak umur 16 tahun, kewajiban untuk mengurus rumah dan anggota keluarga lain telah berjalan. Setiap waktu makan, walaupun kami memiliki seseorang yang memang bekerja untuk membantu, tetap saja, yang namanya memasak dan penataan benda benda dirumah, kami memiliki kewajiban untuk meibatkan diri. Banyak hal lagi, yang sudah menjadi kebudayaan turun menurun dikeluarga kami yang kami lakukan.

Banyak orang yang mengetahui tentang keadaan keluargaku menanyakan, "tidakkah itu merepotkan?"

Jujur.. ya, semua itu merepotkan. Tetapi, sekali lagi aku ingatkan, Se-unik apapun, Se-aneh apapun, jika itu sudah menjadi kebudayaan mereka, tidak akan ada rasa beban, atau rasa malu untuk melakukannya.

No comments:

Post a Comment