Monday 23 November 2015

KEPEMIMPINAN, DESAIN, DAN STRUKTUR ORGANISASI

Teori Dan Arti Penting Kepemimpinan

Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan -khususnya kecakapan-kelebihan di satu bidang , sehingga dia mampu mempengaruhi oranglain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk pencapaian satu beberapa tujuan. (Kartini Kartono,1994:181).
Kepemimpinan merupakan proses mempengaruhi dan mengarahkan berbagai tugasyang berhubungan dengan aktivitas anggota kelompok. Kepemimpinan juga diartikan sebagaikemampuan mempengaruhi berbagai strategi dan tujuan, kemampuan mempengaruhikomitmen dan ketaatan terhadap tugas untuk mencapai tujuan bersama; dan kemampuanmempengaruhi kelompok agar mengidentifikasi, memelihara dan mengembangkan budayaorganisasi (Shegdill dalam Stoner dan Freeman 1989: 459-460).
Ditinjau dari sejarah perkembangannyadapat dikemukakan disini adanya tiga teori kepemimpinan :

Teori Kepemimpinan Pemimpin Besar


Kelemahan :
  1. Kekuasaan berada pada sejumlah orang tertentu, yang melalui proses          pewarisan memiliki kemampuan memimpin atau karena keberuntungan   memiliki bakat untuk menempati posisi sebagai pemimpin. Seperti istilah         “Asal Raja Menjadi Raja”.
  2. Ciri pemimpin bersifat lahiriah, tidak ada ilmu atau cara untuk menciptakan           ciri pemimpin ini.

Kelebihan :
  1.  Pemimpin yang dimaksud memiliki ciri istimewa.
  2. Pemimpin memiliki dampak dan pengaruh besar.
  3. Pemimpin diangkat berdasarkan aksi dan kecerdasannya dalam menyelesaikan suatu masalah.
Teori Peristiwa Besar (Big Bang Theory)

Kekurangan :
  1. Pemimpin yang lahir secara situasional tidak menjamin keberhasilan saat     kepemimpinannya. Karena Tindakan yang dilakukan hanya untuk membuat suatu perubahan yang berdasarkan situasi saat itu.

Kelebihan :
  1. Pemimpin dalam teori ini dikenal memiliki sifat aktif, kritis, dan memiliki daya juang yang tinggi karena terlahir dalam situasi yang cenderung tidak baik yang menjadi motvasi dari lahirnya teori kepemimpinan ini.
Teori Sifat (Karakter) (Trait Theory)

Kekurangan :
  1. Tidak selalu ada hubungannya antara sifat yang dianggap  unggul dengan   efektivitas kepemimpinan, karena situasi dan kondisi tertentu memerlukan         sifat tertentu pula yang berbeda dari yang lain

Kelebihan :
  1. Walaupun beberapa karakteristik dari pemimpin dalam teori ini tidak relevan dengan keefektifan suatu kepemimpinan. Tetapi karakter ini menjadi suatu kebutuhan idealnya seorang pemimpin
Teori Perilaku (Behavior Theory)


 Kekurangan :
  1. Teori Kepemimpinan Perilaku belum dilengkapi deangan suatu faktor, yakni           penyesuaian terhadap situasi dan kondisi. Karena situasi  dan kondisi tidak         akan sama dan selalu ada cara kepemimpinan yang berbeda untuk menangani          situasi dan kondisi yang berbeda.

Kelebihan :
  1. Teori ini mampu mematahkan teori sebelum-sebelumnya tentang bagaimana            terbentuknya sebuah jiwa kepemimpin yang berasal dari cara pembelajaran,      observasi, dan pengalaman.
Tipologi Kepemimpinan

·        Tipe Kepemimpinan Militeristik

Tipe kepemimpinan militeristik ini sangat mirip dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat otoriter, kaku dan seringkali kurang bijaksana, (2) menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tanda-tanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.

·         Tipe Kepemimpinan Otokratis (Outhoritative, Dominator)

Kepemimpinan otokratis memiliki ciri-ciri antara lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu ditetapkan sendiri, (5) bawahan tidak pernah diberi informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi, (7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa secara absolut, (9) sikap dan prinsipnya sangat konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.

·         Tipe Kepemimpinan Laissez Faire

Pada tipe kepemimpinan ini praktis pemimpin tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap orang berbuat semaunya sendiri. Pemimpin tidak berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya. Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan oleh bawahannya sendiri. Pemimpin hanya berfungsi sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah, tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan sebagai pemimpin biasanya diperoleh dengan cara penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat marit dan kacau balau.

·         Tipe Kepemimpinan Populistis
Kepemimpinan populis berpegang teguh pada nilai-nilai masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.

·         Tipe Kepemimpinan Administratif/Eksekutif
Kepemimpinan tipe administratif ialah kepemimpinan yang mampu menyelenggarakan tugas-tugas administrasi secara efektif. Pemimpinnya biasanya terdiri dari teknokrat-teknokrat dan administratur-administratur yang mampu menggerakkan dinamika modernisasi dan pembangunan. Oleh karena itu dapat tercipta sistem administrasi dan birokrasi yang efisien dalam pemerintahan. Pada tipe kepemimpinan ini diharapkan adanya perkembangan teknis yaitu teknologi, indutri, manajemen modern dan perkembangan sosial ditengah masyarakat.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kepemimpinan

·         Faktor Kemampuan Personal
  1. Faktor Kemampuan Personal
  2. Faktor Jabatan
  3. Faktor Situasi dan Kondisi
Implikasi manajerial kepemimpinan dalam organisasi

Kepemimpinan berarti melibatkan orang atau pihak lain yaitu para bawahan dan mereka harus menerima arahan dari pemimpin. Pemimpin harus memiliki kejujuran terhadap diri sendiri, sikap bertanggung jawab yang tulus, pengetahuan dan keberanian bertindak sesuai dengan keyakinan pada diri sendiri dan orang lain dalam membangun organisasi.
Di dalam teori manajerial terdapat 2 orientasi yang dijadikan ukuran yaitu berfokus pada manusia dan pada tugas. Sebagai seorang pemimpin, bertugas memberikan arahan serta bimbingan terhadap bawahannya, sehingga mereka dapat mengerjakan pekerjaannya dengan baik. Implikasi teori ini terhadap system komunikasi organisasi adalah bahwa teori ini memandang pentingnya komunikasi dalam menjalankan kepemimpinan dengan lima gaya yang berbeda dari para pemimpin. Adanya orientasi terhadap dua aspek tersebut menunjukkan bahwa kepemimpinan dalam organisasi harus memperhatikan hubungan antar individu satu dengan lainnya sebagai motivasi dalam mengerjakan tugas.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mampu terjun diberbagai kalangan baik itu dengan para pimpinan lainnya, maupun dengan bawahan sebagai asset berharga organisasi.

Dimensi struktur organisasi

·         Formalisasi

Formalisasi mengacu derajat dimana segala harapan mengenai cara dan tujuan pekerjaan dirumuskan, ditulis dan diberlakukan. Suatu organisasi yang sangat formal, akan memuat prosedur dan aturan yang ketat dalam setiap kegiatan / pekerjaan di dalam organisasi. Dengan demikian, semakin formal suatu organisasi, maka semakin ketat pula aturan dan prosedur kerja. Formalisasi merupakan hasil dari spesialisasi kerja yang tinggi, pendelegasian kewenangan yang tinggi, pembagian departemen berdasarkan fungsi, dan luasnya rentang kendali.

·         Sentralisasi

Sentralisasi merupakan dimensi struktur organisasi yang mengacu pada derajat dimana kewenangan untuk mengambil keputusan dikuasai oleh manajemen puncak. Hubungan sentralisasi dengan empat desain keputusan adalah sebagai berikut : Semakin tinggi spesialisasi kerja, semakin besar sentralisasi, Semakin sedikit kewenangan yang didelegasikan, semakin besar sentralisasi, Semakin besar penggunaan departemen berdasarkan fungsi, semakin besar sentralisasi, Semakin luas rentang kendali, semakin besar sentralisasi.

·         Kerumitan

Kerumitan (complexity) adalah suatu struktur organisasi yang mengacu pada jumlah pekerjaan atau unit yang berbeda dalam organisasi.

Departementalisasi

Menurut Ernie (2010), departementalisasi merupakan proses penentuan bagian-bagian dalam organisasi yang akan bertanggung jawab dalam melakukan bermacam jenis pekerjaan yang telah dikategorikan berdasarkan faktor-faktor tertentu.

Model-model desain organisasi

Model desain organisasi dibagi menjadi :

·         Desain Organisasi Mekanistik
Desain organisasi ini merupakan organisasi yang menekankan pada kepentingan pencapaian produksi yang tinggi dan efisien melalui penggunaan aturan dan prosedur yang ekstensif, sentralisasi wewenang, dan spesialisasi tenaga kerja yang tinggi. Fungsi manajemen organisasi menurut Henri Fayol yang relevan dalam memahami model mekanistik ada 4 yaitu Prinsip spesialisasi, prinsip kesatuan arah, prinsip wewenang dan tanggung jawab, dan prinsip rantai berjenjang. Model mekanistik mencapai tingkat produksi dan efisiensi yang tinggi dengan karakteristik :

Ø  Sangat kompleks karena menekankan pada spesialisasi tenaga kerja.
Ø  Sangat tersentralisasi karena menekankan pada wewenang dan tanggung gugat (accountability).
Ø  Sangat formal karena menekankan pada fungsi sebagai dasar departemen.

·         Desain Organisasi Organik

Desain organisasi ini merupakan organisasi yang menekankan pada pentingnya mencapai keadaptasian dan perkembangan tingkat tinggi. Desain organisasi ini kurang mengandalkan peraturan dan prosedur, wewenang yang disentralisasikan atau spesialisasi yang tinggi. Model organik dari desain organisasi berada dalam posisi yang bertentangan dengan model mekanistik berkaitan dengan perbedaan karakteristik organisasi. Perbedaan yang sangat nyata antara dua model adalah konsekuensi dari perbedaan kriteria efektivitas yang masing-masing berupaya mencapai maksimalisasi. Sementara model mekanistik memaksimalkan efisiensi dan produksi, model organik memaksimalkan kepuasan fleksibilitas dan pengembangan.
Organisasi organik fleksibel terhadap perubahan tuntutan lingkungan karena desain organisasi organik mendorong pemanfaatan yang lebih besar dari potensi manusia. Pengambilan keputusan, pengendalian, dan proses penetapan sasaran desentralisasi dan disebarkan pada semua tingkat organisasi.

Implikasi Manajerial desain dan struktur organisasi

Dapat menghasilkan struktur atau susunan yang berkualitas didalam suatu organisasi, karena ada teori yang mengatakan posisi adalah kualitas maka setiap orang yang menempati posisi yang ia kuasai dalam suatu organisasi akan menghasilkan kontribusi besar dalam suatu organisasi tersebut. itulah alasan mengapa diperlukan implikasi manajerial desain dan struktur organisasi.

SUMBER :

https://www.academia.edu/4802030/Teori_dasar_Kepemimpinan
https://www.academia.edu/9445834/Teori_Kepemimpinan
http://belajarpsikologi.com/tipe-tipe-kepemimpinan/
http://blog.sivitas.lipi.go.id/blog.cgi?isiblog&1253275195&&&1036006290&&1351745423&ayur001
http://alfrizodewa.blogspot.co.id/2015/05/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://talithamedina.com/blog/kepemimpinan/
https://duniatugasasri.wordpress.com/2013/06/11/dimensi-struktur-organisasi/
https://www.scribd.com/doc/188298644/Departementalisasi
http://anggriana246.blogspot.co.id/2012/03/model-desain-organisasi.html
https://2695things.wordpress.com/tag/implikasi-manajerial-desain-dan-struktur-organisasi/

Sunday 15 November 2015

Struktur Organisasi Data, (Organisasi Berkas Dengan Banyak Key)

Dalam merancang sebuah index inversi untuk multi-key file, terdapat hambatan hambatan yang perlu dipertimbangkan sebelumnya, Berikut hambatan hambatan yang sering kita temui :
  • Pengulangan data dari beberapa file
Pengulangan data dari beberapa file bukan merupakan cara yang baik untuk mengakses record dengan berbagai cara. Dan cara ini memerlukan space (ruang) yang besar di storage dan kesulitan pada waktu peng-update-an record secara serentak. Untuk mengatasi masalah di atas, maka digunakan organisasi berkas banyak key yang umumnya diimplementasikan dengan pembentukan banyak indeks untuk memberikan akses yang berbeda terhadap record data. Mungkin juga cara ini memakai banyak link-list terhadap record. Dans ebuah indeks dapat dibentuk dengan beberapa cara, misal sebagai tabel binary search tree atau B-tree.
  • Membutuh waktu yang lebih lama
Proses pembuatan index membutuhkan waktu yang lama, namun penggunaan inverted indeks akan mempercepat proses pencarian.

Begitu juga dalam perancangan indek untuk multi-list. Perancangan tersebut terdapat hambatan hambatan yang perlu diperhatikan, berikut hambatan-hambatannya :

  • Pengurutan nilai key
Perancangan indek dalam multilist, diperlukan pengurutan nilai key. Pengurutan tersebut bisa menjadi hambatan bagi kita, karena bisa terjadinya keliruan.

Alternate key adalah penanda unik sebuah record dengan record lain yang memiliki primary key lebih dari satu, jika primary key tersebut merupakan autonumber, yang memungkinkan tidak diperbolehkannya lebih dari dua primary key.
Didalam indek sequential, alternate key indek sequential dapat dipakai di kedua cara, maupun itu inverted ataupun multi list, karena pada dasarnya keduanya memiliki lebih dari satu primary key. Namun, pemakaian alternate key lebih sering digunakan oleh mereka yang menggunakan pendekatan inverted. hal tersebut dikarenakan, jika kita memakainya didalam pendekatan inverted, kita hanya perlu memanggilnya sekali, sedangkan pendekatan multi list, kita harus melakukannya berkali kali, karena key pada multi list hanya akan memangil data record pertama.

Indeks didalam inverted file dapat mengerjakan permintaan (request) dengan sendirinya. Apa yang bisa diberikan oleh indek tersebut, adalah record yang dimilikinya. Permintaan permintaan seperti insert, merupakan suatu permintaan yang bisa dilakukan oleh indek tersebut. Karena yang diperlukan hanya kisaran dari tugas indek tersebut.

Pada beberapa multi list file, setiap indek entry mencakup panjang dari linked list yang berkaitan. Oleh karena itu permintaan yang berhubungan dengan ukuran file, atau size, menjadi permintaan yang diuntungkan.

sumber :
http://www.informatika.unsyiah.ac.id/tfa/ir/slide-inverted-indeks.pdf
http://erwin.com/help/9.64.00/Bookshelf_Files/HTML/ERwin%20Help/index.htm?toc.htm?278668.html
http://apriliyatiwen.blogspot.co.id/2013/04/linked-list.html

Monday 9 November 2015

KOMUNIKASI, TEAM WORK DAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM ORGANISASI

KOMUNIKASI

  • PENGERTIAN
Pengertian Komunikasi Secara Umum adalah proses pengiriman dan penerimaan pesan atau informasi antara dua individu atau lebih dengan efektif sehingga dapat dipahami dengan mudah. Istilah komunikasi dalam bahasa inggris disebut communication, yang berasal dari kata communication atau communis yang memiliki arti sama atau sama yang memiliki makna pengertian bersama. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian komunikasi adalah pengiriman dan penerimaan pesan atau berita dari dua orang atau lebih agar pesan yang dimaksud dapat dipahami. 

  • JENIS DAN PROSES

Pada dasarnya ada dua jenis komunikasi yang umum digunakan, yaitu komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.
1.      Komunikasi verbal
Komunikasi verbal (verbal communication) merupakan salah satu bentuk komunikasi yang disampaikan kepada pihak lain melalui tulisan (written) dan lisan (oral). Contohnya adalah membaca majalah, mambaca surat kabar, mempresentasikan makalah dalam suatu acara seminar dan lain-lain.
Sedangkan komunikasi verbal memilki tipe yang dibedakan menjadi dua yaitu, berdasarkan aktif atau pasifnya peserta komunikasi dalam proses komunikasi. Dimana komunikasi verbal dapat bertindak sebagai komunikator atau pengirim pesan dan dapat bertindak sebagai audience
Adapun dalam berkomunikasi secara verbal, dibutuhkan pengungkapan kata-kata yang disusun dalam suatu pola yang berarti, baik dalam bentuk tulisan maupun lisan, seperti :
•         Berbicara dan Menulis
Suatu pesan yang sangat penting dan kompleks, sebaiknya disampaikan dengan menggunakan tulisan, seperti surat, memo dan laporan
•         Mendengarkan dan Membaca
Untuk mencapai komunikasi yang efektif, maka diperlukan komunikasi dua arah, dimana orang-orang yang terlibat di dalamnya memerlukan ketrampilan mendengar (listening) dan membaca (reading).

2.      Komunikasi NonVerbal
Komunikasi nonverbal merupakan bentuk komunikasi yang paling mendasar dalam komunikasi. Walaupun pada umumnya komunikasi nonverbal memiliki sifat kurang terstruktur sehingga sulit untuk dipelajari, seperti memahami dalam penggunaan bahasa isyarat, ekspresi wajah, gerakan tubuh, sandi, simbol-simbol, warna dan intonasi suara. Dalam penyampaiannya, komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal memilki arti yang berbeda-beda, seperti dalam komunikasi nonverbal. pesan yang disampaikan biasanya dilakukan secara spontan tanpa memiliki rencana dan dilakukan secara tidak sadar dan bersifat alami

Menurut Courtland L Bovee dan Jhon V. Thilt dalam Business Communication Today, proses komunikasi ( Comunication Process ) terdiri atas enam tahap, yaitu :
1.      Pengirim mempunyai suatu ide atau gagasan.2.      Pengirim mengubah ide menjadi suatu pesan.3.      Pengirim menyampaikan pesan.4.      Penerima menerima pesan5.      Penerima menafsirkan pesan6.      Penerima memberi tanggapan dan mengirim umpan balik kepada pengirim

  • KOMUNIKASI EFEKTIF
Sebuah komunikasi yang efektif membutuhkan kejernihan pesan, kelengkapan pesan, ekspresi wajah, kontak mata, postur tubuh, dan penampilan fisik secara eksternal. Di era modern ini mungkin nampak 'tolol' melihat seseorang berusaha menciptakan kesadaran komunikasi. Banyak di antara kita memberi sedikit perhatian pada hal ini tetapi kenyataanya komunikasi ini terus berlangsung, tak peduli siapa Anda, jika Anda tidak bisa berkomunikasi dengan semestinya maka tak seorangpun akan mendengarkan Anda. Jadi komunikasi merupakan sebuah asset penting sebagai tambahan untuk kepribadian Anda.

KELOMPOK

  • PENGERTIAN
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut.

  • TAHAP PEMBENTUKAN KELOMPOK

Tahap 1 - Forming
Pada tahap ini kelompok baru saja dibentuk dan diberikan tugas. Anggota kelompok cenderung untuk bekerja sendiri dan walaupun memiliki itikad baik namun mereka belum saling mengenal dan belum saling percaya.

Tahap 2 - Storming
Kelompok mulai mengembangkan ide-ide berhubungan dengan tugas-tugas yang mereka hadapi. Mereka membahas isu-isu semacam masalah yang harus mereka selesaikan. Anggota kelompok saling terbuka dan mengkonfrontasi ide-ide dan perspektif mereka masing-masing. Pada beberapa kasus, tahap storming cepat selesai. Namun ada pula yang mandenk pada tahap ini.

Tahap 3 - Norming
Terdapat kesepakatan dan konsensus antara anggota kelompok. Peranan dan tanggung jawab telah jelas. Anggota kelompok mulai dapat mempercayai satu sama lain seiring dengan mereka melihat kontribusi masing-masing anggota untuk kelompok.

Tahap 4 - Performing
Kelompok dalam tahap ini dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lancar dan efektif tanpa ada konflik yang tidak perlu dan supervisi eksternal. Anggota kelompok saling bergantung satu sama lainnya dan mereka saling respect dalam berkomunikasi.

Tahap 5 - Adjourning dan Transforming
Tahap dimana proyek berakhir dan kelompok membubarkan diri. Kelompok bisa saja kembali pada tahap mana pun ketika mereka mengalami perubahan.

  • KEKUATAN TEAM WORK
Teamwork atau kerja sama tim merupakan bentuk kerja kelompok yang bertujuan untuk mencapai target yang sudah disepakati sebelumnya. Harus disadari bahwa teamwork merupakan peleburan berbagai pribadi yang menjadi satu pribadi untuk mencpai tujuan bersama. Tujuan tersebut bukanlah tujuan pribadi, bukan tujuan ketua tim, bukan pula tujuan dari pribadi paling populer di tim.

  • DEFINISI PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Pengambilan keputusan dapat dianggap sebagai suatu hasil atau keluaran dari proses mental atau kognitif yang membawa pada pemilihan suatu jalur tindakan di antara beberapa alternatif yang tersedia. Setiap proses pengambilan keputusan selalu menghasilkan satu pilihan final. Keluarannya bisa berupa suatu tindakan (aksi) atau suatu opini terhadap pilihan.

  • JENIS KEPUTUSAN ORGANISASI

Secara garis besar jenis keputusan terbagi menjadi dua bagian yaitu,
 Keputusan Rutin
Keputusan Rutin adalah Keputusan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang serta biasanya telah dikembangkan untuk mengendalikannya.
         Keputusan tidak Rutin
Keputusan tidak Rutin adalah Keputusan yang diambil pada saat-saat khusus dan tidak bersifat rutin.
  • FAKTOR PENGARUH PENGAMBIL KEPUTUSAN
Menurut Terry (1989) faktor-faktor yang harus diperhatikan dalam mengambil keputusan sebagai berikut:
1.              Hal-hal yang berwujud maupun tidak berwujud, yang emosional maupun rasional perlu diperhitungkan dalam pengambilan keputusan;
2.              Setiap keputusan nantinya harus dapat dijadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi;
3.              Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, perhatikan kepentingan orang lain;
4.              Jarang sekali ada 1 pilihan yang memuaskan;
5.              Pengambilan keputusan merupakan tindakan mental. Dari tindakan mental ini kemudian harus diubah menjadi tindakan fisik;
6.              Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang  cukup lama;
7.              Diperlukan pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang baik;
8.              Setiap keputusan hendaknya dikembangkan, agar dapat diketahui apakah keputusan yang diambil itu betul; dan
9.              Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian kegiatan berikutnya.

  • IMPLIKASI MANAJERIAL
Menurut kamus besar Bahasa Indonesia, kata Implikasi berarti akibat. Kata Implikasi sendiri dapat merujuk ke beberapa aspek yaitu salah satunya yang dibahas saat ini adalah manajerial atau manajemen
Dalam manajemen terdapat 2 implikasi yaitu :
  1. Implikasi prosedural meliputi tata cara analisis, pilihan representasi, perencanaan kerja dan formulasi kebijakan
  2. Implikasi kebijakan meliputi sifat substantif, perkiraan ke depan dan perumusan tindakan.